AC Terbaik untuk Rumah Tuhan



Ini adalah Gereja Bunda Maria yang terletak di Cirebon. Di sinilah tempat saya dibaptis, disinilah tempat saya berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan, di sinilah juga tempat saya setiap minggu pergi untuk beribadah.

Gereja Bunda Maria ini berdiri pada 22 Oktober 1994. Pada hari Minggu, 22 Oktober 2017 kemarin, Gereja Bunda Maria merayakan ulang tahunnya yang ke 23. Di usianya yang ke-23 ini telah banyak yang berubah dari sejak dulu gereja ini berdiri. Salah satunya yang terbaru adalah telah dipasangnya AC di ruangan gereja.





Sejak dulu, rencana pemasangan AC ini selalu menjadi polemik.
Ada yang tidak setuju karena takut gereja menjadi terbeban dalam biaya tagihan listriknya. Di sisi lain, banyak yang setuju karena seringkali umat merayakan misa dalam kondisi gereja yang sangat panas sehingga kadang mengganggu kekhusyukan umat.

Maklum, suhu udara di Cirebon yang terletak di pesisir pantura ini memang kadang-kadang sangat-sangat panas. Ditambah lagi dari dulu gereja hanya mengandalkan AC alam ( baca : Angin Cendela 😋 ) dan kipas angin dinding. Hasilnya bisa ditebak : di tengah misa banyak umat yang kipas-kipas, berkeringat, sebentar-sebentar melap muka karena berkeringat, dsb





Atas dasar sebab itu, pada tahun lalu Pengurus Gereja - atas persetujuan Pastur - merencanakan untuk memasang AC di dalam gereja. Hal ini bukannya tanpa masalah, selain timbul lagi penolakan-penolakan, soal instalasi pun menjadi masalah penting.





Mengapa ?

Karena pada awalnya gereja ini tidak di desain untuk memakai AC. Jadinya, tidak ada jalur AC eksisting, ditambah lagi jendela terbuka yang sangat banyak. Akhirnya, untuk jalur instalasi mau tidak mau harus membongkar keramik, sedangkan untuk jendela yang terbuka akhirnya semua dibuat tertutup permanen.




Masalah tidak berhenti disitu. Penentuan AC merk apa yang akan digunakan pun memicu perdebatan antar pengurus. Ada yang bilang merk A paling bagus, ada yang bilang merk B paling bagus, dll. Setelah melalui berbagai rapat dan perdebatan yang panjang, akhirnya pilihan jatuh pada AC Daikin ! Waktu itu diputuskan untuk menggunakan AC Floor Standing Daikin tipe FVQN.

Tentu kita semua sudah tahu apa itu Daikin. Tapi pepatah berkata : Tak kenal maka tak sayang, maka dari itu mari kita lihat sejarah singkat tentang Daikin yang sekarang kita kenal sebagai produsen AC kelas dunia :






Mengapa akhirnya AC Daikin yang dipilih ?

Pertama, bangunan gereja yang cukup luas artinya membutuhkan AC yang bertenaga supaya dinginnya merata. Di sisi lain AC juga harus irit dalam penggunaan daya. AC Daikin tidak hanya terkenal paling dingin, tapi juga AC Hemat Energi. Dengan teknologi AC Daikin Inverter - dimana Daikin adalah salah satu pelopornya - penghematan energi bisa mencapai 50% ! Kata HEMAT ini lah yang penting untuk membuat suara-suara yang menolak karena khawatir tagihan listrik gereja melonjak menjadi setuju.





Kedua, karena dalam setiap misa umat yang hadir banyak, diperlukan AC yang handal dan usia pakai yang lama agar gereja tidak terbeban atas biaya maintenance nya. Disini AC Daikin unggul karena produk nya sudah jelas teruji karena standar produksi nya yang tinggi.





Ketiga, yang sering menjadi permasalahan klasik : Harga AC nya.

AC Daikin memang bukan AC yang termurah. Tapi dibalik itu, yang saya tekankan adalah Value For Money nya. Buat apa AC murah tapi cepat rusak ? buat apa AC murah tapi tidak dingin ? AC Daikin memang harganya tinggi, tapi harga tinggi yang kita bayar itu menjadi tidak sia-sia karena kita mendapatkan AC yang sesuai dengan ekspektasi kita.






Keempat, Garansi dan After Sales Service nya. Sejak tahun 2012, PT. Daikin Air Conditioning Indonesia telah resmi berdiri. Hal ini tentunya akan menjadi jaminan kita sekaligus pengukuhan, bahwa Daikin tidak main-main hadir di Indonesia. 

Kelima, mengapa sih harus memakai Daikin ? Ya karena Hanya Daikin pilihannya untuk AC nyaman dan hemat energi ! 😆

Jadi, kesimpulannya, apa saja sih yang perlu kita perhatikan dalam penentuan pemilihan AC ? Yuk kita simak ringkasannya dalam infografik di bawah ini :





Itulah 6 hal yang menurut saya menjadi poin-poin penting sebelum kalian menentukan AC apa yang hendak dipilih. Poin-poin tersebut tidak hanya berlaku untuk pemilihan AC untuk Komersial loh ya, tetapi juga berlaku bagi kalian yang hendak memilih AC untuk di rumah.

Bagi kalian yang hendak memasang AC di rumah, jangan lupa kalkulasikan dulu berapa luas ruangan yang hendak dipasang, berapa daya listrik di rumah, berapa banyak orang yang memakai, dan berapa anggaran kalian. Dengan begitu kalian akan bisa menentukan, AC jenis apa, berapa PK besarnya, dsb agar cocok dengan kebutuhan kita masing-masing.

Salah satu poin penting yang harus diperhatikan bagi yang hendak membeli AC untuk di rumah adalah Efisiensi Penggunaan Daya nya, karena 50% tagihan listrik biasanya berasal dari penggunaan AC. Jadi, meskipun investasi di awal untuk memasang AC Daikin cukup tinggi, tapi percayalah - seiring berjalannya waktu akan menjadi hemat karena biaya listrik yang kita keluarkan lebih irit !


Jadi ingat, pilihan jenis AC boleh berbeda, tapi kalau merk tetap satu : Kalau AC, ya Daikin ! 😊



Terima Kasih Daikin, yang telah membantu umat Gereja Bunda Maria menjadi lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah 😃

Maju Terus Daikin Indonesia !


Teks dan Foto : Vincentius Valdi
Materi Teknis dan Foto Pendukung : www.daikin.com , www.daikin.co.id


Comments

Popular Posts